Di sebuah ruang sidang New York, sidang pembunuhan berakhir dengan argumen penutup yang menegangkan. Dua belas pria, anggota juri dengan latar belakang berbeda, dikurung di sebuah ruang deliberasi untuk memutuskan nasib terdakwa—seorang remaja dari lingkungan kumuh yang dituduh membunuh ayahnya. Vonis “bersalah” berarti hukuman mati, dan awalnya semua juri tampak setuju… kecuali satu orang. Juri Nomor 8 (Henry Fonda) mulai mempertanyakan bukti dan kesaksian yang mereka dengar di persidangan. Perlahan, diskusi bergeser menjadi perdebatan sengit, mengungkap bias pribadi, prasangka, dan pertentangan moral di antara mereka. Sepanjang siang yang pengap dan penuh ketegangan, ke-12 pria itu dipaksa menghadapi kebenaran, baik tentang kasus tersebut maupun tentang diri mereka sendiri. 12 Angry Men adalah drama ruang tertutup yang menelanjangi sifat manusia, keadilan, dan keberanian untuk berdiri sendirian demi kebenaran.