Letnan Frank Drebin Jr. (putra dari Letnan legendaris Frank Drebin Sr.) adalah polisi dengan semangat tinggi, dedikasi luar biasa, dan… kecanggungan fatal. Ditugaskan memimpin kembali satuan paling kacau dan paling tidak kompeten dalam sejarah kepolisian, yaitu Police Squad, Drebin Jr. menghadapi tantangan terbesar dalam kariernya: menggagalkan rencana jahat untuk menghancurkan reputasi kepolisian dan… mungkin seluruh dunia. Ketika serangkaian kejahatan absurd mengguncang kota—mulai dari pencurian patung liberty ukuran penuh hingga persekongkolan dalam turnamen curling internasional—semua mata tertuju pada Police Squad yang (secara mengejutkan) ditugaskan menyelidiki kasus tersebut. Di tengah kekacauan, Drebin Jr. harus bekerja sama dengan rekan-rekan aneh tapi setia, termasuk seorang detektif veteran yang alergi terhadap logika dan seorang analis forensik yang lebih suka berkomunikasi lewat pantun. Dengan cara yang sangat tidak konvensional dan keberuntungan yang nyaris mustahil, Drebin Jr. menemukan petunjuk bahwa dalang kejahatan adalah seorang taipan teknologi eksentrik yang ingin menggantikan seluruh sistem hukum dengan robot-robot AI berpenampilan seperti pengacara era 90-an. Terjebak antara ledakan, adegan kejar-kejaran konyol, dan kekeliruan administratif yang lucu tapi mengancam nyawa, Drebin Jr. harus membuktikan bahwa menjadi pahlawan bukan tentang kecerdasan atau keahlian… tapi tentang keberanian untuk tetap berdiri walau celana melorot di depan konferensi pers nasional. The Naked Gun (2025) mengusung gaya parodi slapstick, penuh permainan kata, situasi yang dibesar-besarkan, dan kritik sosial yang dibungkus dengan humor absurd. Film ini merupakan penghormatan kepada trilogi aslinya yang dibintangi Leslie Nielsen, namun kini diperbarui untuk generasi penonton yang baru, dengan sentuhan satir terhadap teknologi modern, media sosial, dan birokrasi hukum.
